Bagi Respati Ganesha Baran Harsa, Shaltira Kinanti Tio Fathiya, Sofie, Kai Khalaqui Mukti, dan Nahda Aqiiira Ayudyakirana, Senin, 27 Oktober 2025 lalu, akan jadi hari yang sulit dilupakan. Untuk pertama kalinya, mereka menonton langsung pertandingan PERSIB di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).Bukan sekadar menonton, bersama 18 teman lainnya dari Cendekia Leadership School (CLS), mereka terlibat langsung dalam sejumlah aktivitas penyelenggaraan pertandingan PERSIB kontra Persis Solo. Mulai dari menjadi player escort, mengikuti stadium tour, hingga mewawancarai pemain setelah laga berakhir.Kegiatan ini menjadi bagian dari program internship "We Are The Next Champions" yang dirancang sebagai langkah strategis klub dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap PERSIB sejak usia dini, lewat pengalaman nyata yang menyenangkan dan edukatif.Belajar, Bekerja, dan Mencintai PERSIB dari DekatUsai merasakan atmosfer pertandingan kandang PERSIB, para pelajar CLS kembali melanjutkan pengalaman mereka dengan "ngantor" di Graha PERSIB, Jalan Sulanjana No. 17, Kota Bandung, Rabu, 29 Oktober 2025. Di sana, mereka belajar mengenal lebih dekat bagaimana dunia kerja di balik layar klub sepakbola profesional.Lima siswa CLS mendapat kesempatan menuliskan dan membagikan pengalaman mereka selama pertandingan PERSIB vs Persis Solo, bersama tim Communications PT PERSIB Bandung Bermartabat.Ceritaku Bersama PERSIB"Sangat menyenangkan bisa jadi player escort dan nonton PERSIB sama mamah dan ayah. Saya suka karena PERSIB menang dan Persis Solo kalah," tulis Respati dengan antusias.Tak hanya Respati, Shaltira atau akrab disapa Shakira, juga menulis kisahnya dengan semangat yang sama. Ia bercerita tentang perasaannya yang campur aduk, gugup karena mendampingi pemain Persis Solo, tapi juga bahagia saat menyaksikan dua gol kemenangan PERSIB."Ketika nonton PERSIB dan ada gol, aku senang sekali. Lalu ada gol lagi tapi enggak jadi, semua marah-marah. Padahal aku lihat kayak normal," tulisnya polos. "Waktu pertandingan habis dan PERSIB menang 2-0, aku dan orang tuaku senang banget," tambahnya.Kisah dari Lapangan dan TribunSementara Kai punya pengalaman berbeda. Ia mendapat kesempatan mendampingi Luciano Guaycochea, yang mencetak gol pembuka PERSIB di menit ke-12. Meski sang pemain kemudian diganjar kartu merah, Kai tetap menganggap hari itu sebagai pengalaman tak tergantikan."Aku mendapatkan Luciano Guaycochea dan dialah yang mencetak gol. Meski Luciano dapat kartu merah, aku tetap senang karena PERSIB menang 2-0," tulis Kai.Cerita serupa datang dari Nahda yang mendapat kesempatan mendampingi Uilliam Barros Pereira, pencetak gol kedua PERSIB. "Saya sempat deg-degan karena persiapan cuma sekali. Tapi setelah jalan ke lapangan bersama Uilliam Barros Pereira dan lihat PERSIB menang, semua rasa tegang langsung hilang," ungkapnya.Sementara Sofie menceritakan pengalamannya mendampingi Teja Paku Alam, sang penjaga gawang andalan. Ia menggambarkan suasana stadion yang riuh saat PERSIB memastikan kemenangan. "Aku menjadi player escort Teja Paku Alam. Setelah itu, kami semua bersama orang tua nonton pertandingan. Saat menit 12, Luciano mencetak gol, lalu Uilliam Barros menit 48. Kami pun bernyanyi dan mendukung PERSIB," tulisnya.Langkah Kecil untuk Cinta yang BesarMelalui program We Are The Next Champions, PERSIB membuka ruang belajar yang unik dan inspiratif bagi generasi muda. Mereka tidak hanya diajak mengenal sepakbola, tetapi juga memahami nilai sportivitas, kerja tim, dan kecintaan terhadap klub serta kotanya.Bagi Respati, Shakira, Kai, Sofie, dan Nahda, pengalaman ini mungkin baru langkah kecil. Namun dari sinilah kecintaan pada PERSIB tumbuh, satu kenangan indah sekaligus pelajaran berharga tentang semangat biru yang akan mereka bawa ke masa depan.***

endan_cls.jpg

Kami pun Bernyanyi dan Mendukung PERSIB

Pelajar Cendikia Leadership School (CLS) membagikan pengalamannya nyetadion ke GBLA  

PERSIB akan melakoni laga penting di pekan ke-11 Super League 2025/26 dengan menghadapi Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu, 1 November 2025. Pertandingan ini menjadi momentum bagi Pangeran Biru untuk menjaga tren positif agar terus merangsek ke papan atas klasemen sementara.Saat ini, PERSIB menempati peringkat kelima dengan 16 poin, tertinggal delapan angka dari pemuncak klasemen, Borneo FC.Untuk mendukung tekad PERSIB melanjutkan tren kemenangan di kandang Bali United, Vice President Operational PT PERSIB Bandung Bermartabat, Andang Ruhiat mengimbau seluruh Bobotoh untuk mematuhi regulasi yang berlaku.Berdasarkan Regulasi Liga 1 2025/26 Pasal 5 ayat 7 tentang Keamanan dan Kenyamanan serta Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, suporter tim tamu masih dilarang hadir langsung di stadion. Larangan tersebut diterapkan untuk mendukung transformasi sepak bola nasional yang menekankan keselamatan dan ketertiban sebagai prioritas utama."Kami memahami antusiasme Bobotoh untuk terus mendampingi PERSIB di mana pun bertanding. Saat ini, bentuk dukungan terbaik adalah menaati aturan yang berlaku. Jangan memaksakan hadir ke stadion karena risiko sanksi sangat merugikan klub dan Bobotoh sendiri," tegas Andang.Dukungan tetap dapat diberikan dengan cara yang positif dan bermartabat. Menyaksikan pertandingan bersama keluarga di rumah, mengikuti nobar resmi, serta menghidupkan lini masa media sosial melalui tagar #PERSIBDay merupakan bentuk kecintaan yang sangat berarti bagi Pangeran Biru."Kami yakin energi dan doa Bobotoh dari rumah akan tetap menjadi kekuatan besar bagi PERSIB. Mari bersama menjaga nama baik dan kehormatan klub dengan menjadi suporter yang bijak serta bertanggung jawab," tutup Andang.Ayo dukung PERSIB dari rumah. Tunjukkan semangat terbaikmu dengan cara aman, tertib, dan penuh kebanggaan.***

tanpa_supporter_tamu_web_new.jpg

Dukung PERSIB Lawan Bali United dari Jauh Saja 

PERSIB mengajak Bobotoh untuk mendukung tim kebanggaannya dari jauh saja

Bagi sebagian orang, menonton PERSIB berlaga di ajang Asia sudah menjadi kebanggaan tersendiri. Namun bagi sejumlah pemegang Passport PERSIB terpilih, kebanggaan itu hadir dalam bentuk yang jauh lebih berkesan. Mereka mendapat kesempatan langka untuk menjadi player escort dalam pertandingan AFC Champions League 2 antara PERSIB dan Selangor FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kamis, 23 Oktober 2025 lalu.Kesempatan ini bukan sekadar berjalan berdampingan dengan para pemain menuju lapangan. Lebih dari itu, ini adalah pengalaman yang menyentuh, sebuah momen ketika dukungan kepada klub berubah menjadi pengalaman nyata di panggung besar Asia.Sebelum pertandingan dimulai, para peserta mengikuti briefing dan latihan yang dipandu langsung oleh tim resmi AFC. Mereka dibekali pemahaman mengenai standar dan tata cara pertandingan tingkat Asia. Dari langkah awal hingga posisi berdiri di lapangan, semua dijalankan secara profesional, memberi gambaran nyata tentang kedisiplinan dan semangat yang menjadi bagian dari sepakbola modern.Momen puncak terjadi ketika para player escort berjalan ke tengah lapangan, menggandeng tangan pemain PERSIB di hadapan ribuan penonton. Sorak sorai dari tribun menjadi latar yang sempurna bagi kebanggaan yang mereka rasakan, sebuah pengalaman yang akan terus melekat sebagai kenangan tak ternilai.Kegiatan Player Escort ini menjadi wujud nyata dari nilai Passport PERSIB sebagai program yang menghadirkan kedekatan dan pengalaman berharga bagi para pendukung. Melalui program ini, klub mengajak Bobotoh untuk tidak hanya mendukung dari tribun, tetapi juga ikut merasakan suasana dan semangat yang sama dengan para pemain di lapangan.Passport PERSIB adalah bentuk kebersamaan yang menghubungkan klub dan pendukungnya, membangun kedekatan, memperkuat rasa memiliki, dan menumbuhkan kebanggaan sebagai bagian dari keluarga besar PERSIB.Karena menjadi Bobotoh sejati berarti ikut hadir dalam setiap langkah perjuangan klub, dari tribun hingga ke lapangan.Segera aktifkan atau perbarui Passport PERSIB-mu, dan rasakan pengalaman berharga bersama Pangeran Biru di momen istimewa berikutnya.***

escort1_selangor.jpg

Pengalaman Berkesan Pemegang Passport PERSIB di Player Escort Selangor FC

Pemegang Passport PERSIB mendapat kesempatan menjadi player escort dalam pertandingan AFC Champions League Two

Pemain depan PERSIB, Saddil Ramdani menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh anggota tim dan Bobotoh atas reaksi kekecewaannya saat digantikan Adam Alis Setyano pada pertandingan kontra Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin 27 Oktober 2025 lalu. Saddil mengakui kesalahannya lantaran tidak bisa mengontrol letupan emosinya.Saat itu, Saddil memberikan gestur kesal setelah ditarik keluar lapangan oleh pelatih Bojan Hodak karena alasan taktikal usai Luciano Guaycochea mendapatkan kartu merah.Saddil mengaku kecewa kepada dirinya sendiri karena belum bisa memberikan kontribusi terbaik pada laga tersebut. Karena itu, ia sangat ingin terus bermain untuk bisa berkontribusi buat PERSIB. &nbsp; "Saat itu, saya merasa marah pada diri sendiri. Jadi, bukan kepada pelatih, pemain, atau siapapun. Saya kecewa kepada diri sendiri," tegas Saddil di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu 29 Oktober 2025.Saddil mengaku telah menyampaikan permintaan maafnya secara langsung kepada pemain dan pelatih. Dia merasa harus menjelaskan &nbsp;situasi yang terjadi karena tidak ingin timnya salah paham menyikapi kejadian pada pertandingan tersebut."Itu murni kesalahan saya sendiri. Karena saya ingin bermain di level seperti yang diinginkan Bobotoh, pelatih, dan tim, yaitu di level yang lebih tinggi. Saya marah pada diri saya sendiri, tidak untuk orang lain, karena saya ingin berkembang dan mau maju untuk kebaikan tim ini, itu saja," katanya. ***

saddil_barros_tanque_nando.jpg

Saddil Sampaikan Permohonan Maaf

Penyerang PERSIB, Saddil Ramdani menyampaikan permohonan maaf atas reaksi emosionalnya

Pelatih PERSIB, Bojan Hodak memastikan, semua pemain dalam kondisi bugar menjelang perjalanan ke Gianyar untuk menghadapi Bali United. Pertandingan pekan ke-11 Super League 2025/26 itu akan dimainkan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu, 1 November 2025.Setelah mencatat kemenangan 2-0 atas Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin, 27 Oktober 2025, para pemain PERSIB kembali menjalani latihan pada Rabu, 29 Oktober 2025. Sejumlah pemain yang tampil lebih dari 60 menit mendapat menu latihan ringan. Sementara sisanya mendapatkan menu latihan tambahan."Semuanya bagus, pemain yang kemarin bermain hanya berlatih ringan dan yang tidak bermain mereka tadi bekerja ekstra. Atmosfernya bagus, semuanya bagus," kata Hodak.Pelatih asal Kroasia ini juga memastikan, kondisi Andrew Jung telah pulih. Pada pertandingan sebelumnya, striker asal Prancis ini sempat mengalami gangguan kesehatan, tapi dia telah kembali berlatih bersama."Laga sebelumnya saya menyimpannya di bangku cadangan. Sebenarnya saya ingin memainkannya 5-10 menit tapi kondisinya tidak memungkinkan. Jadi dia sepenuhnya (di bench). Tapi dia sudah pulih sepenuhnya," ungkapnya.Begitu juga dengan kondisi Frans Putros. Pemain asal Irak tersebut sudah sembuh dari sakitnya. Pada laga kontra Persis, Putros masih absen karena baru sembuh dan terlalu berisiko untuk dimainkan."Putros sudah sepenuhnya fit dan berlatih. Tapi ketika baru sembuh 2-3 hari, itu terlalu berisiko untuk memberi kesempatan bermain. Tapi hari ini dia seratus persen dan tidak ada masalah," katanya.***

jung_29102025_nando.jpg

Hodak Ungkap Kondisi Terkini Jung dan Putros

Pelatih PERSIB, Bojan Hodak menginformasikan kondisi terkini Andrew Jung dan Frans Putros

Penyerang asal Brasil, Ramon "Tanque" De Andrade Souza menegaskan, dirinya akan terus berjuang mengawali kontribusi golnya untuk PERSIB, baik di Super League maupun AFC Champions League Two 2025/26. Hingga pertandingan terakhir melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin, 27 Oktober 2025, Tanque belum mampu memecah kebuntuan golnya di PERSIB.Pada pertandingan pekan kesepuluh Super League 2025/26 ini, Tanque sebenarnya sempat membobol gawang Persis pada pertengahan babak kedua. Namun, setelah peninjauan Video Assistant Refferee (VAR), gol Tanque dianulir karena dianggap handsball.Meskipun kembali gagal mencatatkan namanya dalam daftar pencetak gol PERSIB, Tanque pantang menyerah. Ia berjanji menjaga motivasi dan bekerja keras bersama PERSIB untuk bisa memberikan kontribusi lebih dengan mencetak gol."Soal motivasi saya, itu datangnya dari Tuhan. Saya sudah bekerja keras bersama rekan satu tim, pelatih, dan staf pelatih. Saya berusaha membantu rekan satu tim sebaik mungkin. Saya sangat ingin mulai mencetak gol untuk membantu rekan satu tim, dan saya akan terus berusaha mencapainya," kata Tanque, Selasa 28 Oktober 2025.Soal tekanan publik karena dirinya tak kunjung mencetak gol, Tanque menganggap sebagai hal wajar. Menurutnya, tekanan seperti itu biasa terjadi kepada tim juara seperti PERSIB."Soal para penggemar, saya tahu akan ada tekanan karena saya berada di klub juara, dan saya tahu tekanannya besar," pungkasnya. ***

ramon_selebrasi_barly_persis.jpg

Ramon Tanque Pantang Menyerah

Penyerang PERSIB, Ramon Tanque akan terus berjuang untuk mencetak gol 

Penyerang asal Brasil, Ramon "Tanque" De Andrade Souza belum mampu menyumbangkan gol untuk PERSIB hingga pertandingan kedelapan Super League 2025/26. &nbsp;Pada pertandingan melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin, 27 Oktober 2025, Tanque sempat mencetak gol, tetapi dianulir setelah peninjauan Video Assistant Referee (VAR) wasit menyatakan ia hands ball.Meski demikian, pelatih PERSIB, Bojan Hodak tetap memberikan apresiasi tinggi serta dukungan terhadap penyerang berkebangsaan Brasil tersebut. Menurut Hodak, Ramon selalu menunjukkan keinginan besar dalam setiap kesempatan yang diberikan."Dia bekerja sangat keras. Dia berusaha untuk selalu berduel dengan pemain belakang, bisa menjadi pemantul untuk pemain lainnya. Dia, berlari mengejar bola, lalu banyak membuka ruang. Dia pemain yang bagus, dia punya karakter yang berbeda dengan penyerang lain yang kita miliki," tegas pelatih asal Kroasia tersebut.Hodak memahami jika pemainnya tersebut tengah dalam situasi tidak begitu ideal. Namun, ia tetap menegaskan jika kemenangan dan kesuksesan tim adalah hal utama yang harus dijaga dengan baik."Saya tahu jika seorang striker tidak mencetak gol akan ada dalam posisi sulit. &nbsp;Saya pikir dia sudah bekerja keras untuk tim. Kita memang butuh (Ramon) untuk cetak gol, tapi siapapun yang mencetak gol, yang terpenting adalah untuk kemenangan tim," tandasnya.***

ramon_klok_barba_barly_persis.jpg

Kerja Keras Ramon Tanque Tetap Diapresiasi

Pelatih PERSIB, Bojan Hodak tetap mengapresiasi kerja keras Ramon Tanque

Suasana penuh semangat terlihat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin, 27 Oktober 2025. Di tengah gegap gempita pertandingan PERSIB kontra Persis Solo, sekelompok siswa dari Cendekia Leadership School (CLS) menikmati pengalaman yang tak biasa dengan menjadi bagian dari atmosfer matchday PERSIB lewat program "We Are The Next Champions".Program ini menghadirkan pengalaman belajar langsung bagi anak-anak usia sekolah dasar untuk mengenal lebih dekat dunia sepak bola profesional, khususnya ekosistem PERSIB.Menurut Adhi Pratama, Head of Communications PT PERSIB Bandung Bermartabat, "We Are The Next Champions" dirancang sebagai langkah strategis klub dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap PERSIB sejak usia dini."Tujuannya sederhana tapi penting, memperkenalkan PERSIB secara positif kepada generasi muda. Kami ingin mereka tahu bahwa mendukung klub bukan hanya soal menonton pertandingan, tapi juga memahami nilai, kerja keras, dan profesionalisme yang ada di baliknya," ujar Adhi.Ia menjelaskan, program ini menjadi bagian dari upaya regenerasi PERSIB dalam membangun ekosistem suporter masa depan. Konsepnya mirip dengan PERSIB Goes to School, tetapi kali ini anak-anak yang diajak langsung masuk ke dunia PERSIB."Mereka kami undang untuk melihat dari dekat bagaimana suasana matchday, mengenal beragam peran yang membuat pertandingan bisa berjalan, dari player escort, tim sporting, media officer, hingga petugas konferensi pers," lanjutnya.Tidak hanya menikmati laga di stadion, para siswa juga diajak berkeliling ke berbagai area penting di Stadion GBLA. Mereka melihat langsung locker room, mixed zone, dan tribun penonton, sembari dijelaskan bagaimana setiap bagian memiliki fungsi yang penting bagi jalannya pertandingan."Kami ingin anak-anak tahu bahwa sepak bola bukan hanya soal pemain di lapangan. Di balik itu ada banyak profesi yang sama pentingnya dalam mendukung klub agar bisa terus maju," kata Adhi.Ruang Belajar InspiratifProgram ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah. Iqbal Bayhaki, Principal of Cendekia Leadership School, mengapresiasi inisiatif PERSIB yang memberikan ruang belajar inspiratif bagi murid-muridnya."Anak-anak sangat antusias. Mereka tidak hanya menonton, tapi juga benar-benar belajar dari pengalaman langsung. Terima kasih untuk PERSIB yang sudah memberikan kesempatan ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi mereka untuk bermimpi dan berprestasi di bidang apa pun," ujar Iqbal.Kegembiraan juga terpancar dari wajah para siswa. Alovenda Kai Khalaquil Mukti dan Iris Kalyana Adhitia, dua murid kelas 4, mengaku sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini."Ini pengalaman baru banget buat aku. Seru bisa lihat stadion dari dalam dan tahu banyak hal tentang PERSIB," kata Alovenda dengan senyum lebar."Aku paling senang pas stadium tour dan bisa kenalan sama Kak Beckham dan Kak Teja Paku Alam. Tadi juga dikasih jajan gratis sama kakak-kakak dari PERSIB, seru banget!" timpal Iris.Sebagai penutup kegiatan, empat siswa CLS mendapatkan kesempatan istimewa mewawancarai langsung dua pemain PERSIB, Eliano Reijnders dan Beckham Putra Nugraha. Dengan antusias dan sedikit gugup, mereka menanyakan seputar pengalaman bermain, rahasia semangat di lapangan, hingga pesan motivasi dari kedua pemain idola mereka."Senang sekali bisa tanya langsung ke Kak Beckham dan Coach Eliano. Mereka ramah banget dan jawabnya bikin semangat," ujar salah satu siswa dengan wajah berbinar. Momen sederhana itu menjadi pengalaman tak terlupakan bagi anak-anak yang baru mulai mengenal dunia sepak bola dari dekat.Melalui "We Are The Next Champions", PERSIB ingin menanamkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap klub sejak dini, dengan pendekatan yang edukatif dan menyenangkan. Program ini akan terus dijalankan secara berkelanjutan sebagai bagian dari komitmen PERSIB dalam membangun generasi penerus Bobotoh yang cerdas, berkarakter, dan mencintai sepak bola secara positif."Anak-anak ini mungkin belum memahami semuanya secara mendalam, tapi mereka mulai tahu bahwa klub sepak bola profesional berdiri karena kerja banyak orang, bukan hanya pemain di lapangan. Dari sanalah rasa hormat dan cinta terhadap PERSIB bisa tumbuh," tutup Adhi."We Are The Next Champions" bukan sekadar kegiatan kunjungan. Ini adalah investasi jangka panjang, menanamkan nilai, kebanggaan, dan semangat juang kepada generasi muda agar kelak mereka menjadi bagian dari perjalanan panjang PERSIB, sang kebanggaan Jawa Barat.***

lcs_nando.jpg

Menumbuhkan Cinta Sejak Dini untuk PERSIB

Siswa Cendekia Leadership School (CLS) menjadi bagian dari atmosfer matchday PERSIB vs Persis Solo

Teja Paku Alam menjadi benteng kokoh di bawah mistar gawang PERSIB. Penjaga gawang kelahiran Painan, Sumatera Barat, 14 Maret 1994 ini berandil besar dalam kesuksesan PERSIB meraih kemenangan keempat beruntun sepanjang bulan Oktober 2025 di ajang Super League dan AFC Champions League Two dengan catatan nirbobol.Terakhir, Teja mengamankan gawang PERSIB dari kebobolan saat mengalahkan Persis Solo 2-0 pada laga pekan kesepuluh Super League di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin 27 Oktober 2025 malam. Sebelumnya, Teja juga yang mengawal gawang PERSIB saat mengalahkan Bangkok United 2-0 (1 Oktober 2025), PSBS Biak 3-0 (17 Oktober 2025), dan Selangor FC 2-0 (23 Oktober 2025).Berhasil menciptakan "Oktober Nirbobol", Teja tak mau jemawa. Ia mengaku akan terus bekerja keras untuk menjaga konsistensi penampilannya bersama Pangeran Biru pada musim ini."Alhamdulillah, ini semua tentunya berkat dukungan dan doa yang tak pernah berhenti dari keluarga. Ini pun berkat kerja keras semua pemain, staf pelatih dan orang-orang di tim. Yang penting sekarang saya harus tetap fokus untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya," kata kiper bernomor punggung 14 tersebut.Teja pun sangat merasakan peran besar Bobotoh dalam meningkatnya performa PERSIB di empat laga terakhir ini. Kiper yang sudah 6 musim berbaju PERSIB ini berharap tuah Bobotoh bisa menjadi penyemangat dirinya untuk kembali meraih gelar juara bersama PERSIB."Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua Bobotoh yang selalu setia dukung kami. Tetap solid, jaga kekompakkan demi misi kita untuk kembali meraih prestasi," tegasnya.***

teja_persis_sut.jpg

Ciptakan "Oktober Nirbobol", Teja Tak Mau Jemawa

Penjaga gawang PERSIB, Teja Paku Alam berhasil menciptakan "Oktober Nirbobol"

Kapten PERSIB, Marc Klok tampil mengesankan saat timnya melibas Persis Solo 2-0 pada pertandingan pekan ke-10 Super League 2025/26 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin 27 Oktober 2025. Menurutnya, kemenangan tersebut merupakan buah kebersamaan dan kekompakan tim yang semakin baik.Pemain bernomor punggung 23 ini pun merasa senang karena semua pemain kini memiliki misi yang sama, yakni membawa PERSIB tetap di jalur kemenangan."Saya sangat bangga dengan performa tim, semua rekan-rekan pemain. Semua bekerja keras hari ini dan kami bisa (menang) lagi di pertandingan ini," tegas Klok dalam sesi konferensi pers seusai laga.Tak hanya itu, Klok pun mengapresiasi dukungan penuh dari Bobotoh selama ini. Menurutnya, hal tersebut sangat membantu tim dalam menjaga mentalitas untuk selalu memenangi setiap laganya."Kami dapat lagi tiga poin di kandang dan itu sesuai dengan target hari ini. Saya juga ingin berterima kasih untuk Bobotoh yang sudah datang mendukung kami hari ini," tandasnya.***

klok_persis_preskon_bar.jpg

Klok Apresiasi Kerja Keras Tim dan Dukungan Bobotoh

Kapten PERSIB, Marc Klok mengapresiasi kinerja tim dan dukungan Bobotoh

large_tiket-bundle.jpg

Berita Terbaru