
N/A
Masih dalam rangkaian peringatan hari jadinya yang ke-90, PERSIB menggelar acara Sampurasun di 1933 Dapur dan Kopi, Kamis, 16 Maret 2023.
Bersama bobotoh dan media, Sampurasun kali sebagai respon atas temuan seorang pegiat literasi, Atep Kurnia, tentang fakta baru hari jadi PERSIB yang berbeda dengan tanggal yang selama ini ditetapkan dan selalu diperingati setiap tahun, 14 Maret 1933.
Berdasarkan bukti kliping koran "Sipatahoenan" edisi 19 Maret 1934, Atep menemukan fakta bahwa fusi Persatoen Sepakraga Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetbal Bond (NVB) terjadi pada tanggal 18 Maret 1934, bukan 14 Maret 1933.
Sebagai respon atas temuan berharga berupa bukti otentik itu, PERSIB mengundang Atep Kurnia di acara Sampurasun yang mengambil tema "Menggali Sejarah Kelahiran PERSIB". Selain Atep, hadir juga akademisi dan budayawan dari Universitas Pasundan, Hawe Setiawan dan jurnalis Endan Suhendra.
Diskusi semakin menarik karena ada opsi yang bisa ditetapkan sebagai hari kelahiran PERSIB selain 18 Maret 1934 sesuai bukti otentik yang ditemukan Atep yaitu sebelum tahun 1930.
“Jika selama ini disebut sebagai salah satu pendiri, loginya usia PERSIB harus lebih tua dari PSSI yang lahir pada tanggal 19 pril 1930," kata Endan dalam sesi diskusi.
Opsi itu itu diamini Atep. Sebab, klub-klub yang disebut sebagai pendiri PSSI seperti Persija Jakarta (Voetballbond Indonesia Jacatra/VIJ) dan Persebaya Surabaya (Soerabhaisasche Indonesische Voetbal Bond/SIVB) hari jadinya ditetapkan pada tahun 1928 dan 1927.
Menurut tep, baik temuan tanggal 18 Maret 1934 atau kelahiran Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada awl Desember 1928 bisa jadi acuan penetapan hari lahir PERSIB.
“Itu (18 Maret 1934) bisa jadi satu opsi yang saya sodorkan. Mau dipakai atau tidak, saya menyerahkannya (keputusan PERSIB mau dipakai atau tidak). Selain itu ada opsi juga tanggal 1 Desember 1928 itu bisa jadi logis juga, karena klub-klub pendiri PSSI hari lahirnya sesuai pendirian klub cikal bakalnya. Logikanya PERSIB pun bisa menggunakan data itu (kelahiran BIVB),” beber Atep.
Sementara Hawe berpendapat, sejauh ini fakta yang paling kuat untuk penetapan hari lahir PERSIB adalah pendapat yang menyebutkan tanggal 18 Maret 1934. Namun, temuan itu dinilai belum cukup untuk memastikan hari lahir PERSIB.
“Karena fakta itu juga belum cukup, saya kira PERSIB perlu melakukan perencanaan penelitian lebih jauh (terkait hari lahir),” ucap Hawe.
Menurut Hawe, mungkin saja PERSIB lahir jauh lebih dahulu dari tahun 1933. Sebab hari jadi bisa ditentukan oleh tonggak peristiwanya, satu di antaranya cikal bakal kemunculan perkumpulan sebelum namanya menjadi PERSIB.
“Kalau kita bicara soal organisasi atau suatu gerakan atau perhimpunan, pasti orang akan bicara tonggak peristiwanya apa. Ada tonggak peristiwa munculnya gagasan bisa saja, atau peristiwa peresmian. Tapi tadi ada gambaran dari Kang Atep, biasanya kalau organisasi ada statuta dan di sana akan tercatat di lembaran perundangan di zaman itu,” ucapnya.***


