
Rivan Mandala P
Pertandingan pekan keenam Super League 2025/26 saat PERSIB jumpa Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin, 22 September 2025, menjadi momen takkan terlupakan bagi Beckham Putra Nugraha. Pada PERSIB Day itu terasa spesial karena ia dipercaya menjadi kapten kesebelasan sejak menit awal untuk pertama kalinya sejak promosi ke tim senior pada 2018 silam.
Momen itu sempat membuat publik sepak bola Bandung tercengang karena Beckham sendiri sempat tak percaya akan mengemban tanggung jawab memimpin deretan nama besar dalam skuad Maung Bandung musim 2025/26.
Bahkan ayah Beckham, Budi Nugraha sempat merasa tak yakin jika putranya kelak akan menjadi pemain sepak bola profesional di klub sebesar PERSIB yang baru saja meraih prestasi back to back champions.
Dengan postur yang dianggap tidak mumpuni, ayahnya mengira Etam, sapaan akrab Beckham, tidak akan bisa mengikuti jejak kakaknya, Gian Zola Nugraha. "Dulu Beckham hanya ikut-ikut saja kalau Zola berlatih atau bermain. Dia hanya main-main bola saja di pinggir sembari saya mengantarkan Zola," ungkap ayahnya.
Namun, siapa sangka, bocah cilik yang dulu hanya membuntuti kakaknya, kini menjelma menjadi salah satu penopang kesuksesan PERSIB dalam beberapa musim terakhir.
Bakatnya ditemukan salah satu sekolah sepak bola (SSB) di Bandung, yakni Saswco. Dari situlah, anugerah bakat sepak bola yang dimiliki Etam semakin terasah hingga beranjak menuju level pembinaan di Diklat PERSIB.
Bersama Diklat PERSIB, Etam begitu menonjol. Di usianya yang masih 16 tahun, ia bahkan sudah mampu menembus skuad utama dan menjadi salah satu pemain yang diandalkan pelatih Budiman bersama PERSIB U19 pada tahun 2017. Hebatnya, pemain asli kelahiran Gedebage, Bandung, 29 Oktober 2001 ini menjadi aktor penting atas ketika PERSIB U19 dan PERSIB U16.
Nama Etam yang begitu menonjol membuat pelatih PERSIB senior saat itu, Mario Gomez kepincut. Gomez begitu jeli melihat potensi Etam yang diprediksi akan menjadi pemain besar dari Tanah Pasundan. Ia pun memberikan kesempatan Etam masuk skuad PERSIB dalam Piala Indonesia 2018.
Berawal dari Stadion Wiradadaha Tasikmalaya
Debutnya pun terjadi pada saat PERSIB bersua PSKC Cimahi di Stadion Wiradadaha, Tasikmalaya, 15 Agustus 2018. Masih lekat dalam ingatan, Etam yang masih mengenakan nomor punggung 93 bergegas berlari dari tempat pemanasan saat dipanggil oleh Gomez untuk bermain.
Meski masih malu-malu, raut wajahnya tampak berbinar. Betapa bersemangatnya dia sambil mencium tangan Manajer PERSIB H. Umur Muchtar, Gomez, staf pelatih dan para senior yang ada di bangku cadangan untuk meminta restu debut bersama tim impiannya. Ia pun masuk pada menit 79 manggantikan striker PERSIB saat itu, Muchlis Hadi Ning.
Dari situlah kisah Beckham bersama Maung Bandung dimulai. Dengan penuh percaya diri, ia mewarisi nomor punggung 7 yang ditinggalkan legenda PERSIB, Atep pada musim 2019. Musim demi musim, pelatih berganti, nama Beckham tetap bersinar dan selalu menjadi pilihan utama. Bakatnya pun semakin berkembang hingga kerap menjadi langganan Tim Nasional Indonesia dari berbagai kelompok usia sampai senior.
DNA juara memang mengalir deras dalam jiwa Beckham. Sukses meraih gelar bersama PERSIB U19 dan U16, tuah juaranya pun ia bawa bersama tim senior. Ia mengambil peran begitu besar dalam torehan sejarah PERSIB merengkuh gelar juara back to back Liga 1 2023/24 dan 2024/25. Etam pun meneruskan tradisi juara dengan nomor punggung 7 yang dikenakan oleh pemain asli Jawa Barat.
Usai merengkuh dua gelar prestisius, Beckham semakin meningkat secara performa dan dewasa di atas lapangan. Pada Senin, 22 September 2025, hari penting lainnya bagi Beckham terjadi. Saat PERSIB menghadapi Arema FC di kandangnya, Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang dalam ajang Super League pekan keenam, untuk pertama kalinya ban kapten diserahkan kepadanya sejak menit awal.
Dengan ban kapten melingkar di lengan kiri, betapa gagahnya si anak Gedebage berusia 23 tahun ini memimpin 10 nama besar di belakangnya untuk mengawal pertarungan sengit melawan Singo Edan. Debut kaptennya pun berjalan sempurna. PERSIB menang dramatis 2-1 atas Arema di Malang.
Sungguh satu kebanggaan yang begitu luar biasa. Menapaki karier sejak tingkat kelompok usia, dan kini ia menjadi salah satu figur yang dipercayakan oleh pelatih Bojan Hodak untuk memimpin rekan-rekan di tim.
Usianya memang masih muda. Namun jam terbangnya tinggi serta sarat akan prestasi bergengsi. Selalu tegakan kepala, jadilah pemberani dan jagalah konsistensi. Ulah unggut kalinduan, ulah gedag kaanginan. Kudu hade gogog, hade tagog, Tam!***