Berita Terbaru
Hasil Fact-Finding Pasca Pertandingan PERSIB vs Port FC
28 September 2024 04:46 WIB
Konferensi pers penyampaian hasil fact finding pasca pertandingan PERSIB vs Port FC di 1919 Dapur & Kopi, Jumat, 27 September 2024. (PERSIB.co.id/Barly Isham)
Pertama-tama, PERSIB meminta maaf kepada seluruh Bobotoh yang tidak terpancing, tidak ikut melakukan kerusuhan, dan dengan tertib menonton serta menjaga keamanan bersama, atas kegaduhan yang terjadi, dan atas gangguan kenyamanan dan keamanan akibat ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab pada pertandingan PERSIB vs Persija pada hari Senin, 23 September 2024 yang lalu. Kami juga meminta maaf kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) atas kejadian tersebut.
Secara khusus, PERSIB memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk petugas steward dan Bobotoh yang telah terluka karena melerai dan mengamankan situasi saat peristiwa terjadi setelah pertandingan PERSIB vs Persija tersebut.
PERSIB juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian dan aparat keamanan yang sudah sangat sigap mengamankan situasi pada hari Senin, 23 September 2024, dan telah menangkap beberapa pelaku kekerasan kepada steward.
Setelah melakukan konfirmasi kepada para pihak yang bersangkutan dan saksi-saksi, serta mengumpulkan bukti-bukti yang relevan, berikut hasil fact-finding peristiwa yang terjadi pasca pertandingan PERSIB vs Port FC di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, Kamis, 19 September 2024:
A. Terkait dugaan kekerasan fisik yang dinyatakan oleh Ricko Abdulah Mutaqin:
1. Ricko Abdulah Mutaqin mengakui melontarkan kekecewaan kepada pemain PERSIB dari tribun VIP dengan meneriakkan kata-kata makian kepada pemain yang sedang berjalan menuju tunnel.
2. Adhi Pratama mengakui meminta steward untuk menangkap (mengamankan) Ricko Abdulah Mutaqin di tribun VIP karena mengkhawatirkan umpatan dengan kata-kata kasar Riko bisa memicu kegaduhan dan kericuhan, serta mengganggu pemain.
3. Pengakuan Ricko Abdulah Mutaqin dicekik dan ditarik secara paksa oleh Henhen Herdiana di tunnel tidak pernah terjadi. Henhen Herdiana justru merangkul Ricko Abdulah Mutaqin tanpa tindakan pemukulan dan mencoba memberikan rasa aman kepadanya. Henhen Herdiana juga tidak melontarkan kata-kata kasar kepada Ricko Abdulah Mutaqin.
4. Pengakuan Ricko Abdulah Mutaqin yang didorong ke locker room oleh Henhen juga tidak sesuai fakta. Berdasarkan pengakuan Kakang Rudianto, dialah yang mendorong Ricko Abdulah Mutaqin ke locker room agar bisa menyampaikan langsung kekecewaannya kepada seluruh pemain.
5. Seluruh anggota tim yang berada di locker room terkejut karena mengira telah terjadi penerobosan oleh seorang suporter.
6. Ricko Abdulah Mutaqin menyatakan ada tendangan yang dikonfirmasi Dr. Raffi Ghani yang mengaku sempat reflek untuk melindungi diri karena mengira Ricko Abdulah Mutaqin yang tiba-tiba membalikkan badan seperti akan menyerangnya. Raffi Ghani juga mengaku melihat ada lemparan sepatu, namun tidak mengarah kepada Ricko Abdulah Mutaqin.
7. Ricko Abdulah Mutaqin yang dalam posisi membelakangi locker room menyatakan ada pelemparan sepatu yang mengenai punggungnya, namun tidak ada satupun saksi yang bisa mengkonfirmasi peristiwa tersebut.
8. Setelah dibawa steward keluar locker room, Ricko Abdulah Mutaqin mengaku dihadang dan bajunya ditarik hingga robek oleh Adhi Pratama yang disertai dengan hardikan. Namun, menurut pengakuan dan kesaksian Adhi Pratama, baju Ricko Abdulah Mutaqin robek karena adanya tarikan yang terjadi di depan pintu locker room, dan tidak ada tindakan hardikan kepada Ricko Abdulah Mutaqin.
9. Setelah keluar dari locker room yang didahului rentetan tarik-menarik itu, Ricko Abdullah Mutaqin mendapati ada luka lecet di lengan kanannya sesuai dengan hasil visum (luka lecet ukuran 7 x 2.5cm dan pendarahan).
10. Ricko Abdullah Mutaqin beranggapan bahwa luka pada poin no 8 diakibatkan oleh tarikan Henhen, namun hal ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
11. Pada saat di pintu keluar mixzone, Ricko Abdullah Mutaqin menyatakan bahwa Adhi Pratama mengambil topinya dan melempar ke tanah yang kemudian dikonfirmasi oleh Adhi Pratama karena terbawa emosi.
12. Ricko Abdulah Mutaqin mengakui setelah diserahkan ke personel kepolisian di area stadion, ia langsung dipersilakan pulang.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil klarifikasi para pihak tersebut, dapat disimpulkan tidak ada pemukulan terhadap Ricko Abdulah Mutaqin, baik di tunnel, locker room hingga saat dipulangkan.
PERSIB menemukan adanya pelanggaran peraturan pertandingan yaitu prosedur dan administrasi dengan menggiring penonton ke dalam area locker room, yang seharusnya merupakan area steril.
Sanksi diberikan kepada Kakang Rudianto berdasarkan keputusan Head Coach PERSIB, Bojan Hodak, dikarenakan yang bersangkutan membawa masuk Ricko Abdulah Mutaqin ke dalam locker room.
Adhi Pratama melakukan pelanggaran dengan meminta steward untuk menangkap Ricko Abdulah Mutaqin untuk dibawa ke area tunnel, yang juga seharusnya steril. Karenanya yang bersangkutan diberikan teguran keras dan sanksi.
Hasil fact finding dan kesimpulan di atas telah dibuat bersama pihak-pihak yang bersangkutan; yaitu Ricko Abdulah Mutaqin, Henhen Herdiana, Kakang Rudianto, Dr. Raffi Ghani, dan Adhi Pratama, dan para saksi: Tobias Ginanjar, Zein RS, Adhitia Herawan, dan Andang Ruhiat.
B. Terkait dugaan pelecehan verbal kepada Bobotoh perempuan, Saudari “S” oleh steward:
1. Kami bertemu dengan sdri "S" didampingi oleh Arvio Diar Pratama sebagai kuasa hukumnya, Tobias Ginanjar, dan Zein RS pada hari Selasa, 24 September 2024 pukul 15.30 WIB di Hotel Moxy Bandung.
2. Kami juga memanggil para petugas steward "A" dan "B" untuk memberikan keterangannya pada hari Rabu, 25 September 2024 dan Kamis, 26 September 2024 dari pukul 15.00 WIB - 20.00 WIB.
3. Para petugas steward memberikan pernyataan secara tertulis diatas materai yang isinya menolak segala tuduhan sdri "S".
4. Karena cerita masing-masing pihak yang bertolak belakang, maka kami mengundang kedua belah pihak untuk bertemu pada hari Jumat, 27 September 2024 pukul 16.00 WIB di Graha PERSIB, Bandung.
Kesimpulan:
Berdasarkan proses fact-finding dan cross checking kesaksian dari “S” dan para-Steward, PERSIB menemukan keterangan yang disampaikan “S” yang diwakili oleh kakak kandung dan kuasa hukumnya, Arvio Diar Pratama, bertolak belakang dengan keterangan yang PERSIB dapatkan dari steward yang bertugas di lapangan pada pertandingan PERSIB vs Port FC di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung pada tanggal 19 September 2024 tersebut. Karenanya, PERSIB menyarankan kedua belah pihak untuk melaporkan kepada kepolisian untuk dapat diselidiki dan kemudian diproses secara hukum oleh pihak yang berwenang.
Penutup:
PERSIB ingin menegaskan dan selalu siap membuka pintu selebar-lebarnya untuk memfasilitasi, mencari tahu kebenaran, dan berharap setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan baik. PERSIB berharap bila ada permasalahan atau isu yang timbul di kemudian hari, dapat segera dikomunikasikan secara langsung untuk bersama-sama dicari fakta yang sebenarnya dan diselesaikan tanpa melalui kekerasan ataupun aksi yang bersifat anarkis.
PERSIB juga berkomitmen apabila ada bentuk atau tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan, pemain, official, atau panitia pelaksana, termasuk steward, PERSIB tidak akan segan untuk memberikan sanksi kepada yang bersangkutan. Termasuk bila ada pihak yang merasa haknya sebagai warga negara dilanggar, termasuk dugaan pelecehan dan dugaan penganiayaan, PERSIB tentunya akan mendukung pihak-pihak tersebut untuk melaporkannya kepada pihak kepolisian.
PERSIB mengimbau supaya semua Bobotoh bersatu, tidak terpancing dan terprovokasi oleh tuduhan-tuduhan yang tidak benar dan tidak berdasar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang bertujuan memecah belah kita semua. Hal ini juga telah disampaikan dalam kesempatan terpisah dan forum silaturahmi dengan 50 orang anggota Viking PERSIB Club (VPC) pada hari Kamis, 26 September 2024 di Graha PERSIB, Bandung.
PERSIB mengutuk tindakan kekerasan dengan alasan apapun dan terus berkomitmen untuk menciptakan atmosfir sepakbola yang aman dan nyaman untuk dinikmati semua kalangan, termasuk keluarga, anak-anak, dan perempuan.
PERSIB mengajak semua pihak untuk bersatu, saling menjaga dan mencegah semua tindakan anarkis dengan alasan apapun juga. Sebab, kita harus jaga PERSIB, dan kita harus jaga Bandung agar aman dan kondusif.***
Tags:
persib
Share
Official Statement
Official Statement
N/A