
Muhammad Jatnika Sadili
Pada musim ini, PERSIB memiliki profil pemain yang beragam. Bukan hanya asal negara yang tentu saja memiliki kultur berbeda. Belum lagi perbedaan usia yang rentangnya cukup jauh, antara 17 hingga 38 tahun.
Di dalam skuad PERSIB terdapat 31 pemain terdaftar. Selain berkewarganegaraan Indonesia, termasuk tiga pemain naturalisasi, PERSIB diperkuat legiun asang asal Brasil (5 orang), Argentina (2), serta masing-masing seorang warga negara Prancis, Italia, Inggris, dan Irak.
Dari sisi usia, PERSIB punya pemain paling senior, Achmad Jufriyanto yang berusia 38 tahun. Pemain di atas 30 tahun adalah Luciano Guaycochea (33 ), Frans Putros (32), dan Marc Klok (32). Sedangkan pemain termuda adalah penjaga gawang Muhammad Rhaka Bilhuda dan Nazriel Alfaro Syahdan yang masih berusia 17 tahun.
Untuk menjaga harmonisasi dan memadukan anggota skuad yang beragam tersebut, pelatih Bojan Hodak menilai, manajemen manusia sangat penting. Ia mencontohkan, pola komunikasi untuk pemain usia 17 tahun dengan 35 tahun tentu akan berbeda. "Perlu pendekatan individual dan tim agar ruang ganti tetap harmonis," ujarnya.
Pelatih asal Kroasia itu mengaku pernah mendapat saran dari mantan pelatih Chelsea dan Sabah FA, Ken Shellito saat dirinya bekerja di AFC. Ketika itu, kata Hodak, Shelito mengatakan kepadanya untuk memperlakukan pemain seperti anak sendiri.
"Kadang mereka butuh dorongan, kadang pelukan, kadang rasa percaya diri. Vicente del Bosque (mantan pelatih Spanyol) juga bilang, ruang ganti sehat lebih penting daripada taktik. Bagi saya, menjaga grup tetap bersatu, seimbang, dan saling menghormati adalah kunci kontrol ruang ganti," katanya.***