
Internship Program
Memasuki Februari 2025, PERSIB Bandung menjalani rangkaian pertandingan penting, baik di dalam maupun di luar lapangan. Bulan ini menjadi gambaran kuat tentang soliditas tim, dukungan suporter, serta mentalitas juara yang terus terjaga di tengah persaingan Liga 1 2024/25.
Awal Februari dibuka dengan kemenangan krusial PERSIB atas PSM Makassar pada laga pekan ke-21 Liga 1. Bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu, 1 Februari 2025 malam, PERSIB mengamankan tiga poin berkat gol tunggal Ciro Alves pada menit ke-74. Kemenangan ini didedikasikan untuk pelatih Bojan Hodak yang harus menyaksikan pertandingan dari tribun penonton karena dilarang mendampingi tim akibat hukuman akumulasi kartu kuning.. Meski demikian, asisten pelatih Igor Tolic memastikan tim tetap tampil sesuai rencana dan instruksi taktik yang telah dipersiapkan.
Atmosfer positif terus mengiringi perjalanan PERSIB pada pertengahan bulan. Menjelang laga tandang menghadapi Persija Jakarta, ribuan Bobotoh memadati sesi latihan PERSIB di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kamis, 13 Februari 2025. Dukungan ekstra suporter menjadi semangat tersendiri bagi para pemain. Gervane Kastaneer mengaku terkesan dengan dukungan tersebut, sementara Marc Klok menegaskan tekad tim untuk membalas kepercayaan Bobotoh dengan perjuangan maksimal di lapangan. Dukungan besar ini mengiringi PERSIB yang datang ke laga El Clasico dengan modal tiga kemenangan beruntun.
Momen penentu Februari terjadi pada duel Persija kontra PERSIB di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu, 16 Februari 2025. Dalam laga pekan ke-23 tersebut, PERSIB menunjukkan mentalitas kuat dengan menggagalkan kemenangan Persija setelah sempat tertinggal dua gol lebih dulu. Gol Nick Kuipers dan David Da Silva di babak kedua memastikan skor akhir 2-2. Bojan Hodak menilai hasil tersebut sebagai bukti karakter tim yang tidak mudah menyerah, sekaligus cerminan mental juara yang telah terbangun sejak musim sebelumnya.
Secara keseluruhan, Februari 2025 menjadi bulan yang menegaskan identitas PERSIB sebagai tim dengan kekuatan kolektif yang solid. Kemenangan tanpa kehadiran pelatih utama, dukungan masif Bobotoh, serta kemampuan bangkit di laga besar menjadi rangkaian peristiwa perjalanan PERSIB dalam persaingan Liga 1.*** (Mukhamad Rakhmat Husaeni)


