Omid David Lazarte Nazari bergabung bersama PERSIB pada pertengahan kompetisi liga musim 2019. Ia adalah gelandang berkebangsaan Iran kelahiran Swedia keturunan Filipina.
Kedatangannya ke skuat Maung Bandung sempat diragukan. Bagaimana tidak, PERSIB adalah klub pertama Nazari di Indonesia. Sudah pasti banyak yang mempertanyakan kualitasnya
Namun, kemampuan pria kelahiran 29 April 1991 itu dalam mengolah si kulit bundar terjawab setelah ia melakoni laga debut kontra PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 30 Agustus 2019 lalu.
Kala itu, ia sukses mengantarkan Maung Bandung memenangi laga dengan skor 1-0 di hadapan puluhan ribu bobotoh.
Sentuhan magis Nazari di sektor tengah PERSIB sebetulnya tak terlepas dari pengalamannya berkarier di daratan Skandinavia, khususnya Swedia. Di usia muda, ia sempat mengenyam pendidikan sepakbola di Akademi Malmo FF, Swedia dan berkarier di sejumlah klub seperti Ängelholms FF, FC Rosengård.
Kini, kehadiran Nazari di PERSIB merupakan suatu hal yang amat vital. Selain mampu mematahkan serangan lawan, box to box midfielder bernomor punggung 91 ini juga punya kemampuan yang mumpuni dalam membuat umpan dan melakuan set piece.
Di musim pertamanya bersama PERSIB, Nazari nyaris tak tergantikan. Ia tampil sebanyak 17 laga dan mencetak 1 gol serta 3 assist.
Kontribusi besarnya berhasil membantu PERSIB memperbaiki posisi di Liga 1 2019. Pangeran Biru pun mampu finis di peringkat keenam setelah sempat terseok-seok pada awal musim lalu.
Untuk musim selanjutnya bersama PERSIB di tahun 2020 ini, Nazari menyambutnya dengan penuh rasa optimis. Ia berharap bisa membawa kembali kejayaan PERSIB di Liga 1 2020 nanti.
“Sejak saya datang pada Agustus 2019 lalu tim ini dan bobotoh sangat menyambut dengan sangat baik. Dan mereka sangat membuat saya nyaman selama di Bandung. Saya ingin membalas kebaikan ini dengan prestasi,” ungkapnya.