Zalnando bergabung bersama PERSIB pada tahun 2019. Ia merupakan salah satu talenta lokal yang berpotensi menjadi andalah PERSIB di masa depan .
Ia adalah pemuda kelahiran Cimahi, Jawa Barat pada 25 Desember 1996 silam. Di usia sepuluh tahun, Zalnando memulai impiannya menjadi pemain sepakbola dengan bergelut di Asian Soccer Academy, Jakarta. Euforia Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang menjadi inspirasi awal Zalnando kala itu.
Ia sempat pindah ke sejumlah sekolah sepakbola. Karena bakatnya yang menonjol, Zalnando mendapatkan kesempatan untuk berguru di Uruguay bersama SAD Indonesia pada tahun 2012.
Di Uruguay, pemain yang berposisi sebagai bek kiri itu hanya setahun menimba ilmu bersama para pemain muda Indonesia lainnya, termasuk Teja Pakualam.
Selanjutnya, Zalnando ditarik oleh Sriwijaya FC U-21. Namun, kariernya mulai menanjak naik saat ia bermain untuk tim Pra-PON Sumatera Selatan. Penampilan impresifnya membuat pelatih Sriwijaya FC mempromosikan dirinya ke tim senior.
Sejak berseragam PERSIB pada musim 2019, Zalnando baru melakoni tujuh pertandingan di kompetisi liga. Hal itu dikarenakan ketatnya persaingan di lini belakang Maung Bandung.
Walaupun sempat diragukan di awal, pemain bernomor punggung 17 itu secara perlahan mampu menjawab kepercayaan pelatih. Bahkan pada akhir kompetisi Liga 1 2019 lalu, ia bisa tampil agresif dalam membantu PERSIB menaiki tangga klasemen.
Di musim keduanya bersama PERSIB nanti, Zalnando mengaku semakin termotivasi. Ia siap untuk kembali membuktikan diri bahwa dirinya pantas untuk berseragam Maung Bandung.
“Saya optimis untuk musim berikutnya di tahun 2020 ini. Dengan kerja keras, saya berharap bisa membuktikan kalau saya pantas berada di sini,” ungkap Zalnando.