Pria yang bertugas menjaga serta memulihkan kondisi kebugaran pemain sebelum dan setelah pertandingan di PERSIB ini biasa dipanggil Beni. Ia bergabung sejak 2015 silam, saat kompetisi Indonesia terhenti dan dihiasi beberapa turnamen.
"Saya diajukan ketika dokter (dr Raffi Ghani) butuh untuk Piala Bhayangkara, tapi baru dipanggil pas di Ciamis (turnamen Segitiga)," kenang Beni menceritakan awal ia bergabung dengan PERSIB.
Tawaran itu disambutnya dengan senang hati. Terlebih, sebagai putra kelahiran Tataran Sunda, PERSIB adalah klub warisan yang harus turut dijaga.
"Saya langsung mau, karena saya suka PERSIB sejak kecil, saya lahir di Cimahi," ujarnya.
Membawa PERSIB menuai prestasi adalah harapan dan impiannya kini. Meski begitu, ia tetap fokus dengan tugas utamanya sebagai seorang fisioterapis.
"Yang paling buat saya senang tentu pemain pulih dari cedera dengan cepat, semuanya sehat dan bisa membantu PERSIB dengan yang kita bisa," ucapnya. ***