PERSIB U16 meraih kemenangan pertama di laga tandang setelah menundukkan Persebaya 3-0 pada gim keenam Grup B Elite Pro Academy (EPA) Super League 2025/26 di Lapangan A Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu, 26 Oktober 2025. Tiga gol Maung Ngora dicetak melalui bunuh diri pemain Persebaya U16, Zaki Faiz Abyan menit 14, Revan Juliyana (25) dan Miftah Ali Andriansyah (40+2).Tambahan tiga poin menempatkan PERSIB U16 menempati peringkat keenam klasemen sementara dengan raihan 7 poin, hasil 2 kali menang, sekali imbang dan 3 kekalahan.Pelatih PERSIB U16, Firman Sofyan bersyukur atas kemenangan pertama tim asuhannya di pertandingan tandang. Pada laga tandang sebelumnya, Maung Ngora mengalami kekalahan dari dua gim melawan Bali United dan Persebaya pada laga Sabtu, 25 Oktober 2025."Alhamdulillah, ini hasil positif yang jadi modal untuk menghadapi Borneo FC. Kemarin anak-anak terlihat sedikit frustrasi. Tapi hari ini, mereka menunjukkan keinginan untuk memperbaiki," kata Firman.Firman menambahkan, rotasi pemain menjadi kunci kemenangan timnya. "Kami melakukan rotasi pemain yang signifikan ketimbang pertandingan kemarin. Buat saya ini jadi opsi saat terjadi kebuntuan," tambahnya.Meski mampu memutus hasil negatif pada pertandingan tandang, Firman mengaku penampilan tim masih belum sempurna. Ia menemukan masih ada kelemahan yang akan dibenahi menjelang pertandingan kontra Borneo FC pada 1 November 2025 mendatang."Jadi, ini hasil yang penting. Tim juga tetap akan dievaluasi karena sebenarnya masih ada kekurangan. Kami harus perbaiki itu dan semoga hasil positif ini menjadi tren dan anak-anak terus berprogres di setiap pertandingan," harapnya.***

revan_revinsha_persebaya_26102025.jpg

Tekuk Persebaya, PERSIB U16 Akhiri Rentetan Kekalahan

PERSIB U16 menundukkan Persebaya Surabaya dengan skor 3-0

Penyerang asal Brasil, Ramon "Tanque" De Andrade Souza menegaskan, dirinya akan terus berjuang mengawali kontribusi golnya untuk PERSIB, baik di Super League maupun AFC Champions League Two 2025/26. Hingga pertandingan terakhir melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin, 27 Oktober 2025, Tanque belum mampu memecah kebuntuan golnya di PERSIB.Pada pertandingan pekan kesepuluh Super League 2025/26 ini, Tanque sebenarnya sempat membobol gawang Persis pada pertengahan babak kedua. Namun, setelah peninjauan Video Assistant Refferee (VAR), gol Tanque dianulir karena dianggap handsball.Meskipun kembali gagal mencatatkan namanya dalam daftar pencetak gol PERSIB, Tanque pantang menyerah. Ia berjanji menjaga motivasi dan bekerja keras bersama PERSIB untuk bisa memberikan kontribusi lebih dengan mencetak gol."Soal motivasi saya, itu datangnya dari Tuhan. Saya sudah bekerja keras bersama rekan satu tim, pelatih, dan staf pelatih. Saya berusaha membantu rekan satu tim sebaik mungkin. Saya sangat ingin mulai mencetak gol untuk membantu rekan satu tim, dan saya akan terus berusaha mencapainya," kata Tanque, Selasa 28 Oktober 2025.Soal tekanan publik karena dirinya tak kunjung mencetak gol, Tanque menganggap sebagai hal wajar. Menurutnya, tekanan seperti itu biasa terjadi kepada tim juara seperti PERSIB."Soal para penggemar, saya tahu akan ada tekanan karena saya berada di klub juara, dan saya tahu tekanannya besar," pungkasnya. ***

ramon_selebrasi_barly_persis.jpg

Ramon Tanque Pantang Menyerah

Penyerang PERSIB, Ramon Tanque akan terus berjuang untuk mencetak gol 

Penyerang asal Brasil, Ramon "Tanque" De Andrade Souza belum mampu menyumbangkan gol untuk PERSIB hingga pertandingan kedelapan Super League 2025/26. &nbsp;Pada pertandingan melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin, 27 Oktober 2025, Tanque sempat mencetak gol, tetapi dianulir setelah peninjauan Video Assistant Referee (VAR) wasit menyatakan ia hands ball.Meski demikian, pelatih PERSIB, Bojan Hodak tetap memberikan apresiasi tinggi serta dukungan terhadap penyerang berkebangsaan Brasil tersebut. Menurut Hodak, Ramon selalu menunjukkan keinginan besar dalam setiap kesempatan yang diberikan."Dia bekerja sangat keras. Dia berusaha untuk selalu berduel dengan pemain belakang, bisa menjadi pemantul untuk pemain lainnya. Dia, berlari mengejar bola, lalu banyak membuka ruang. Dia pemain yang bagus, dia punya karakter yang berbeda dengan penyerang lain yang kita miliki," tegas pelatih asal Kroasia tersebut.Hodak memahami jika pemainnya tersebut tengah dalam situasi tidak begitu ideal. Namun, ia tetap menegaskan jika kemenangan dan kesuksesan tim adalah hal utama yang harus dijaga dengan baik."Saya tahu jika seorang striker tidak mencetak gol akan ada dalam posisi sulit. &nbsp;Saya pikir dia sudah bekerja keras untuk tim. Kita memang butuh (Ramon) untuk cetak gol, tapi siapapun yang mencetak gol, yang terpenting adalah untuk kemenangan tim," tandasnya.***

ramon_klok_barba_barly_persis.jpg

Kerja Keras Ramon Tanque Tetap Diapresiasi

Pelatih PERSIB, Bojan Hodak tetap mengapresiasi kerja keras Ramon Tanque

Suasana penuh semangat terlihat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin, 27 Oktober 2025. Di tengah gegap gempita pertandingan PERSIB kontra Persis Solo, sekelompok siswa dari Cendekia Leadership School (CLS) menikmati pengalaman yang tak biasa dengan menjadi bagian dari atmosfer matchday PERSIB lewat program "We Are The Next Champions".Program ini menghadirkan pengalaman belajar langsung bagi anak-anak usia sekolah dasar untuk mengenal lebih dekat dunia sepak bola profesional, khususnya ekosistem PERSIB.Menurut Adhi Pratama, Head of Communications PT PERSIB Bandung Bermartabat, "We Are The Next Champions" dirancang sebagai langkah strategis klub dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap PERSIB sejak usia dini."Tujuannya sederhana tapi penting, memperkenalkan PERSIB secara positif kepada generasi muda. Kami ingin mereka tahu bahwa mendukung klub bukan hanya soal menonton pertandingan, tapi juga memahami nilai, kerja keras, dan profesionalisme yang ada di baliknya," ujar Adhi.Ia menjelaskan, program ini menjadi bagian dari upaya regenerasi PERSIB dalam membangun ekosistem suporter masa depan. Konsepnya mirip dengan PERSIB Goes to School, tetapi kali ini anak-anak yang diajak langsung masuk ke dunia PERSIB."Mereka kami undang untuk melihat dari dekat bagaimana suasana matchday, mengenal beragam peran yang membuat pertandingan bisa berjalan, dari player escort, tim sporting, media officer, hingga petugas konferensi pers," lanjutnya.Tidak hanya menikmati laga di stadion, para siswa juga diajak berkeliling ke berbagai area penting di Stadion GBLA. Mereka melihat langsung locker room, mixed zone, dan tribun penonton, sembari dijelaskan bagaimana setiap bagian memiliki fungsi yang penting bagi jalannya pertandingan."Kami ingin anak-anak tahu bahwa sepak bola bukan hanya soal pemain di lapangan. Di balik itu ada banyak profesi yang sama pentingnya dalam mendukung klub agar bisa terus maju," kata Adhi.Ruang Belajar InspiratifProgram ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah. Iqbal Bayhaki, Principal of Cendekia Leadership School, mengapresiasi inisiatif PERSIB yang memberikan ruang belajar inspiratif bagi murid-muridnya."Anak-anak sangat antusias. Mereka tidak hanya menonton, tapi juga benar-benar belajar dari pengalaman langsung. Terima kasih untuk PERSIB yang sudah memberikan kesempatan ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi mereka untuk bermimpi dan berprestasi di bidang apa pun," ujar Iqbal.Kegembiraan juga terpancar dari wajah para siswa. Alovenda Kai Khalaquil Mukti dan Iris Kalyana Adhitia, dua murid kelas 4, mengaku sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini."Ini pengalaman baru banget buat aku. Seru bisa lihat stadion dari dalam dan tahu banyak hal tentang PERSIB," kata Alovenda dengan senyum lebar."Aku paling senang pas stadium tour dan bisa kenalan sama Kak Beckham dan Kak Teja Paku Alam. Tadi juga dikasih jajan gratis sama kakak-kakak dari PERSIB, seru banget!" timpal Iris.Sebagai penutup kegiatan, empat siswa CLS mendapatkan kesempatan istimewa mewawancarai langsung dua pemain PERSIB, Eliano Reijnders dan Beckham Putra Nugraha. Dengan antusias dan sedikit gugup, mereka menanyakan seputar pengalaman bermain, rahasia semangat di lapangan, hingga pesan motivasi dari kedua pemain idola mereka."Senang sekali bisa tanya langsung ke Kak Beckham dan Coach Eliano. Mereka ramah banget dan jawabnya bikin semangat," ujar salah satu siswa dengan wajah berbinar. Momen sederhana itu menjadi pengalaman tak terlupakan bagi anak-anak yang baru mulai mengenal dunia sepak bola dari dekat.Melalui "We Are The Next Champions", PERSIB ingin menanamkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap klub sejak dini, dengan pendekatan yang edukatif dan menyenangkan. Program ini akan terus dijalankan secara berkelanjutan sebagai bagian dari komitmen PERSIB dalam membangun generasi penerus Bobotoh yang cerdas, berkarakter, dan mencintai sepak bola secara positif."Anak-anak ini mungkin belum memahami semuanya secara mendalam, tapi mereka mulai tahu bahwa klub sepak bola profesional berdiri karena kerja banyak orang, bukan hanya pemain di lapangan. Dari sanalah rasa hormat dan cinta terhadap PERSIB bisa tumbuh," tutup Adhi."We Are The Next Champions" bukan sekadar kegiatan kunjungan. Ini adalah investasi jangka panjang, menanamkan nilai, kebanggaan, dan semangat juang kepada generasi muda agar kelak mereka menjadi bagian dari perjalanan panjang PERSIB, sang kebanggaan Jawa Barat.***

lcs_nando.jpg

Menumbuhkan Cinta Sejak Dini untuk PERSIB

Siswa Cendekia Leadership School (CLS) menjadi bagian dari atmosfer matchday PERSIB vs Persis Solo

BERITA LAINNYA