Berita Terbaru
Stadion PERSIB dan Kenangan Dicky Firasat
09 Desember 2024 09:06 WIB
Mantan striker PERSIB (2003-2007), Dicky Firasat. (PERSIB.co.id/Barly Isham)
Ada yang masih ingat dengan Dicky Firasat? Atau memang tidak ada yang mengenal sosok Dicky Firasat?
Baiklah. Dia adalah striker PERSIB di Liga Indonesia 2003 hingga 2007. Setelah gantung sepatu, pria kelahiran Bandung, 16 Juli 1981 itu melanjutkan karier sepakbolanya sebagai pelatih.
Kendati lebih banyak berstatus sebagai pemain pengganti, Dicky sempat menyumbangkan 5 gol untuk PERSIB, masing-masing 2 di musim pertamanya yaitu Liga Indonesia 2003 dan 3 di Liga Indonesia 2006.
Pada akhir pekan lalu, Dicky Firasat muncul di Stadion PERSIB. Ia datang dengan status sebagai pelatih PSIS Semarang U20 yang menghadapi PERSIB di laga ke-13 dan 14 Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2024/2025.
Usai pertandingan, striker lokal yang pertama kali dicuatkan pelatih asal Polandia, Marek Andrejz Sledzianowski ini berbagi momen penuh nostalgia saat kembali ke Stadion PERSIB. Bagi Dicky, stadion yang dulu dikenal dengan nama SIDOLIG ini bukan sekadar lapangan sepakbola, melainkan tempat yang menjadi saksi perjuangan dan perjalanan panjang kariernya.
"Saya sangat senang kembali ke Stadion PERSIB. Apalagi barusan kita (PSIS U20) bermain di stadion yang sangat berarti karena dulu saya besar di sini. Saya berlatih di SSB SIDOLIG dulu," kata Dicky membuka kenangannya dengan Stadion PERSIB.
"Saya masih ingat perjalanan dari rumah ke sini, menghabiskan waktu 1 jam sampai 1 jam setengah. Itulah sebuah perjuangan dalam karier sepakbola saya, dan itu terasa baru saja kemarin terjadi," tutur pemain yang identik dengan nomor punggung 16 ini.
Dicky juga mengingat momen penting saat bermain di Stadion PERSIB. "Dulu waktu (Piala) Haornas, saya ingat sekali main di sini. Saat itu saya pakai sepatu merah, dan alhamdulillah bisa jadi runner-up serta mencetak gol di sini. Itu kenangan bagus buat saya," cerita Dicky soal pengalamannya di kompetisi untuk kelompok usia 15 tahun tersebut.
Sebagai pelatih, Dicky berharap, cerita perjuangannya menjadi inspirasi bagi anak didiknya saat ini. "Mungkin sekarang saya punya anak didik, dan saya harap kenangan ini bisa menjadi hikmah, memotivasi mereka, bahwa apa yang diperjuangkan pasti akan tercapai," kata jebolan FPOK UPI Bandung dengan judul skripsi "Efektivitas Tendangan Kaki Bagian Dalam dan Punggung Kaki terhadap Ketepatan Tendangan Penalti" ini.***
Tags:
persib legend
Share
Endan Suhendra
Mochammad Devin Ikhsa'an Nabil
N/A