Berita Terbaru
Rayakan Juara di Rumah Sendiri, Tanpa Flare dan Pitch Invasion
23 Mei 2025 02:57 WIB
PERSIB akan menutup musim kompetisi Liga 1 2024/2025 dengan laga pamungkas melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 16.00 WIB. Namun pertandingan ini bukan sekadar penutup musim, tapi menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya seremoni pengangkatan trofi juara dilakukan di Bandung, kandang sendiri dan di hadapan Bobotoh.
Sepanjang sejarah, PERSIB selalu menjuarai kompetisi kasta tertinggi nasional di luar kota Bandung, mulai dari Solo (Kejurnas PSSI 1937), Semarang (Kejurnas PSSI 1959/61), Jakarta (Kompetisi Perserikatan 1986, 1989/90, 1993/94, Liga Indonesia 1994/95), Palembang (LSI 2014), hingga Bangkalan (Liga 1 2023/2024). Kini, momen istimewa ini akhirnya bisa dinikmati di rumah sendiri.
Wajar jika antusiasme Bobotoh begitu tinggi. Semua ingin menjadi bagian dari sejarah saat tim kebanggaan mengangkat trofi di kota sendiri. Tapi, harus ingat, euforia besar ini harus diimbangi dengan kesadaran dan kedewasaan sebagai suporter.
Vice President Operational PT PERSIB Bandung Bermartabat, Andang Ruhiat, menyampaikan apresiasi kepada seluruh Bobotoh atas dukungan luar biasa sepanjang musim ini. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan menaati aturan selama pertandingan dan seremoni berlangsung.
"Kami paham rasa bangga dan semangat Bobotoh sangat besar. Tapi kami perlu tegaskan: menyalakan flare, kembang api, dan melakukan pitch invasion tetap dilarang keras. Ini bukan sekadar aturan formal, tapi demi menjaga kenyamanan, keamanan, dan kelancaran seluruh rangkaian seremoni juara," ujarnya.
Andang mengingatkan bahwa pertandingan ini akan jadi sorotan nasional. Sebagai laga penutup musim dan bagian dari closing ceremony Liga 1 2024/25, momen ini akan dihadiri banyak tokoh penting dari federasi, liga, bahkan sponsor.
"Kalau sampai ada pelanggaran, seperti flare atau masuk ke lapangan, bukan tidak mungkin PERSIB akan dikenai sanksi atau denda besar dari Komdis PSSI. Ini bisa merugikan klub dan juga merusak citra Bobotoh," jelasnya.
Menurutnya, PERSIB dan Bobotoh kini ada di titik yang istimewa. Juara back to back, jadi panutan di lapangan, kini saatnya jadi panutan juga di tribun. Selebrasi bisa tetap meriah tanpa harus melanggar aturan.
"Ini waktunya kita tunjukkan bahwa Bobotoh itu dewasa, cerdas, dan tahu caranya bersikap. Mari rayakan kemenangan ini bareng-bareng, tapi dengan cara yang bikin bangga semua orang," tambahnya.
Andang mengajak seluruh Bobotoh untuk hadir, bersorak, bernyanyi, dan berpesta bersama dengan tertib, aman, dan penuh semangat. Ini adalah pesta kita dan tanggung jawab kita.
"Terima kasih, Bobotoh. Tanpa kalian, PERSIB bukan siapa-siapa. Sekarang waktunya kita rayakan juara di rumah sendiri.. Tunjukkan ke Indonesia bahwa Bandung bisa jadi tuan rumah yang hebat, dengan suporter yang berkelas," pungkasnya.***
Tags:
persib vs persis
Share
Endan Suhendra
Endan Suhendra
N/A