Berita Terbaru
Hari Ini 10 Tahun Lalu, PERSIB Berbintang 2
07 November 2024 09:01 WIB
PERSIB juara LSI 2014 (PERSIB.co.id/M. Jatnika Sadili)
Hari ini, tepat 10 tahun yang lalu. Stadion Gelora Sriwijaya Palembang menjadi saksi keberhasilan PERSIB menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) 2014 setelah mengalahkan Persipura Jayapura 5-3 melalui drama adu penalti. Dalam 120 menit waktu normal dan babak tambahan, kedua tim bermain imbang 2-2.
Sempat dikejutkan oleh gol cepat Ian Louis Kabes pada menit 5, PERSIB berbalik unggul melalui bunuh diri Imanuel Wanggai menit 45+3 dan Muhammad Ridwan (52). Namun, gol balasan Persipura yang dicetak Boaz Solossa pada menit 79 membuat pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan dan bahkan adu tendangan penalti setelah gol kemenangan tak tercipta.
Dalam drama adu penalti, di hadapan tatapan puluh ribu penonton yang sebagian besar Bobotoh, lima eksekutor Persib, Konate Makan, Ferdinand Alfred Sinaga, Tony Sucipto, Supardi Nasir Bujang dan Achmad Jufriyanto sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna. Sedangkan Persipura, hanya tiga penendangnya yaitu Boaz Solossa, Yohanes Ferinando Pahabol dan Robertino Pugliara yang sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
Momentum juara Persib dalam drama adu penalti terjadi saat penjaga gawang I Made Wirawan berhasil mengagalkan eksekusi keempat Persipura yang dilakukan Nelson Alom. Kemudian, Jupe sebagai penendang terakhir PERSIB berhasil membobol gawang Dede Sulaiman.
Bersamaan dengan selebrasi Jupe yang diikuti seluruh anggota tim, ribuan Bobotoh di tribun penonton histeris merayakan kemenangan bersejarah tersebut. Maklum, ini adalah trofi juara yang sudah dinantikan PERSIB selama 19 tahun. PERSIB terakhir kali tampil sebagai kampiun di Liga Indonesia 1994/1995.
Keberhasilan tersebut menjadi pembuktian janji seluruh anggota skuad PERSIB kepada Direktur Utama PT PERSIB Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita beberapa jam sebelum kick-off pertandingan final. Dalam team talk yang disampaikannya, Glenn mengakui, Persipura merupakan tim yang solid. Namun, katanya, tidak ada tim yang tidak bisa dikalahkan.
Apalagi, kata Glenn, pada pertandingan final ini PERSIB mendapatkan dukungan yang lebih besar ketimbang Persipura. Ia menyebutkan, lebih dari 10.000 Bobotoh mengalir ke Palembang dari seluruh akses, baik darat maupun udara. Belum lagi, Bobotoh yang ada di Bandung, Jawa Barat, dan di seluruh dunia yang menngadakan nonton bareng.
"Tentunya kalian memiliki motivasi yang sama. Sekarang, kita tinggal selangkah lagi menjadi juara. Tinggal satu klub yang ada di depan kita, yaitu Persipura. Apakah kalian mau membiarkan masyarakat Jayapura berpesta malam ini?" tanya Glenn.
"Tidak," jawab seluruh pemain serempak.
"Apakah kalian mau membuat seluruh Kota Bandung bersedih hati malam ini?" tanya Glenn lagi.
Tidak kalah serentaknya, seluruh anggota skuad PERSIB menjawab "Tidak".
Jawaban singkat namun kompak itu ditunjukkan dengan tekad dan keinginan kuat pemain untuk mengalahkan Persipura. Motivasi kuat untuk menghadirkan kebanggaan buat Bobotoh saalam dunya, masyarakat Kota Bandung dan Jawa Barat itulah yang menjadi kekuatan tambahan tim asuhan Djadjang Nurdjaman pada pertandingan final menegangkan itu.***
Tags:
Glenn Sugita
persib
Share
Endan Suhendra
Endan Suhendra
N/A