
Pandu Persada
Pelatih PERSIB, Bojan Hodak menyambut positif sistem kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Super League 2025/26. Berbeda dengan sebelumnya, pada musim ini, EPA Super League hanya terbagi ke dalam dua fase yaitu pendahuluan dan final.
Fase pendahuluan melibatkan 18 klub untuk EPA Super League U16 dan U20. Sedangkan EPA U18 diikuti 19 tim karena selain klub Super League ada tambahan Timnas U17 Indonesia yang tengah disiapkan menghadapi Piala Dunia 2025.
Pertandingan di fase pendahuluan menerapkan sistem quadra round robin. Artinya, setiap klub akan menghadapi setiap lawan sebanyak empat kali sehingga pemain bisa tampil hingga 32 laga. Fase pendahuluan akan menghasilkan masing-masing satu juara grup yang melaju ke partai puncak dengan sistem single match.
"Ini hal yang bagus. Terkadang, satu pertandingan bisa setara dengan 100 kali latihan," kata Hodak usai gim internal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Karena itu, Hodak mengizinkan tiga pemain mudanya untuk memperkuat tim PERSIB U20 di EPA Super League 2025/26. Ketiga pemain tersebut adalah Kevin M. Islami Pasha, Athaya Zahran dan Zulkifli Lukmansyah.
Hodak menyebut, pertandingan menuntut setiap pemain untuk selalu tampil maksimal. Tak hanya itu, melalui pertandingan, perkembangan kualitas pemain akan bisa dengan mudah terpantau.
"Di situasi pertandingan, pemain akan mengerahkan kemampuan terbaiknya dan Anda akan melihat kualitas perkembangannya," tambah pelatih berusia 54 tahun itu.***


