Merengkuh beberapa prestasi ketika menjabat sebagai asisten pelatih Hector Raul Cuper tak cukup membuat Mario Gomez merasa puas. Ia pernah mendampingi Cuper di Real Mallorca dan Valencia CF (Spanyol) dan Inter Milan.
Tahun 2003, Gomez mengakhiri kerjasamanya dengan Cuper lantaran tidak mau jauh dengan anak-anaknya yang berada di Argentina, tanah kelahirannya. Di luar itu, ada alasan lain saat Gomez memutuskan untuk berhenti dari Inter sebagai asisten Cuper.
"Jika tim keluar sebagai juara, sebagai asisten, kita tidak pernah bisa membawa trofinya. Maka dari itu, saya memutuskan untuk bekerja sendiri sebagai pelatih," ungkap Gomez.
"Karena dengan menjadi pelatih kepala saya bisa benar-benar menikmati gelar yang kita dapatkan," sambungnya.
Usai berhenti sebagai asisten Cuper, Gomez menjadi pelatih kepala di klub Argentina, Gimnasia La Plata pada tahun 2004.
Meski sudah lama berpisah dan tidak saling komunikasi, pelatih berusia 60 tahun itu tetap mengagumi dan menghormati sosok Cuper yang juga merupakan sahabat semasa muda di Argentina. Terlebih, Cuper baru saja mengantarkan Mesir lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia setelah lebih 27 tahun absen.
"Dia itu pelatih yang hebat, saya akui itu. Buktinya dia bisa bawa Mesir tampil lagi di Piala Dunia. Saya sempat berkomunikasi dengan salah satu asistennya dan memberi ucapan selamat atas raihan itu," ujarnya.***